Hafiz Cilik Kekurangan Fisik Ini Dihadiahi Rumah dan Haji Sekeluarga Oleh Kerajaan Arab Saudi
Ingat Alana bocah hafiz asal Kabupaten Banjarnegara?
Kisah Alana, seorang hafiz cilik asal Kabupaten Banjarnegara sempat menarik perhatian dunia.
Alana yang terlahir dengan keterbatasan fisik, ternyata punya ingatan luar biasa untuk menghafal ayat Al Quran.
Tahun 2016 lalu, saat masih berusia 7 tahun, Alana berhasil masuk 10 besar peserta terbaik Hafiz Indonesia yang ditayangkan stasiun RCTI.
Di sana ia berhasil membuat juri terdecak kagum, hingga penonton terisak karena kisahnya yang menggetarkan hati.
Siapa sangka, anak yang mampu menghafal beberapa juz dalam Al Quran itu bukan jebolan pesantren atau lembaga pendidikan Islam lainnya.
Alana dibimbing sendiri oleh orang tuanya untuk menghafal Al Qur'an di rumah.
Alana antusias menghafal di tengah banyak keterbatasan.
Alana tinggal bersama keluarga yang kekurangan ekonomi.
Tempat tinggal mereka hanya gubuk kecil yang menumpang di atas lahan desa.
Tapi Alana dengan keistimewaannya selalu membawa berkah bagi keluarganya.
Banyak orang yang mengasihi anak itu hingga kehidupan keluarganya ikut terangkat.
Perjalanan kisah Alana belum selesai.
Usianya kini telah tambah, 12 tahun.
Alana yang sempat kesulitan berjalan, kini mampu mengejar temannya untuk berebut menguasai bola.
Anak itu kini sudah duduk di kelas 4 sebuah Sekolah Dasar (SD) di Banjarmangu, Banjarnegara.
Alana juga sudah pindah ke rumah baru di Desa Prigi Kecamatan Sigaluh Banjarnegara.
Rumah permanen itu dibangun atas bantuan Kerajaan Arab Saudi yang telah melihat keajaiban anak tersebut.
Alana dan orang tuanya sempat menempati bangunan reot yang menempel dengan tempat penggilingan padi, Desa Merden Kecamatan Purwanegara.
Sisinya adalah sawah yang menghampar.
Rumah kayu itu menjadi saksi bisu keajaiban anak dengan keterbatasan yang mampu menghafal Al Quran.
Kini gubuk itu telah dirobohkan.
Penghuninya telah hengkang.
Hanya kenangan yang tertinggal.
Mukjizat Al Quran benar-benar dirasakan keluarga Alana.
Kisah Alana yang menggetarkan menarik simpati Kerajaan Arab Saudi untuk mengangkat keluarga itu dari ketertinggalan.
Mereka dibantu agar bisa membangun rumah yang lebih layak.
"Itu dapat hadiah pas pertemuan ulama tingkat dunia di Padang, hadiah utamanya haji.
Tapi Alana dibantu juga bangun rumah,"kata Bayu Eko (30), kakak Alana yang berdomisili di Desa Merden Purwanegara
Alana dan keluarganya kini memulai lembaran hidup baru di rumah baru di Desa Prigi Kecamatan Sigaluh, jauh dari tempat tinggal semula di Kecamatan Purwanegara.
Bukan hanya rumah baru yang didapat keluarga Alana.
Mereka dibiayai untuk berangkat haji ke tanah suci, kesempatan ibadah yang dinantikan umat Islam di seluruh dunia.
Di luar itu, ada pula donatur lain yang memikirkan pendidikannya.
Alana sempat menempuh pendidikan di pesantren, baik di Banjarnegara maupun di Bogor Jawa Barat atas bantuan donatur.
Hingga ia memutuskan kembali ke Banjarnegara.
Alana kini melanjutkan pendidikannya di lembaga pendidikan El Wavi Banjarmangu Banjarnegara yang memiliki program tahfiz.
"Waktu di pesantren dulu ibu juga ikut tinggal di pesantren, karena Alana gak bisa ditinggal,"katanya
Kehidupan Alana memang sudah banyak yang berubah.
Tetapi ada yang tidak berubah pada diri Alana, yakni konsistensinya untuk menghafal Al Quran.
Iya, Alana masih istikamah menghafal Al Quran meski kegiatannya semakin padat.
Meski kini ia harus pandai membagi waktu antara belajar dan menghafal firman Tuhan.
Jarak antara tempat tinggalnya dengan sekolah di Kecamatan Banjarmangu cukup jauh.
Tapi karena tekad yang keras, orang tua Alana rela setiap hari mengantar anaknya itu pergi pulang (PP).
Dimana pun sekolah Alana, peran ibunya, Darsiah paling dominan dalam membimbing puteranya menjadi hafiz.
Sebelum mengenal pesantren, Darsiah mendampingi anaknya untuk menghafal Al Quran sejak belia.
Di balik kekurangannya, Darsiah memahami puteranya punya kelebihan yang dianugerahkan Tuhan.
Alana memiliki ingatan kuat untuk menghafal setiap ayat Al Quran.
Karena itu, Darsiah terus mendorong dan mendampingi anaknya untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang hafiz.
"Di luar keterbatasannya, Alana punya ingatan kuat dan cerdas.
Dia membanggakan keluarga," katanya. (aqy)
HALAMAN SELANJUTNYA:
